Sebenernya aku paling males masak. Sebenernya masak itu sebagian dari pelarianku..... daripada melakukan sesuatu yang gak puguh pelarianku ya masak. Kalo boleh memilih.... aku lebih suka memanjakan diriku dengan makan diluar apa lagi jika ada yang memanjakan diriku. Namun sayangnya segala sesuatu yang aku ingini aku harus raih sendiri.
Kalo lagi di rumah sendiri gak ada yang dikerjain... pelarianku memasak.... ngurus kebunku.... sekarang malah aku dah agak bosen dengan ngurus kebun lebih focus ke masak sehari bisa 4 makanan yang kubuat. Aku tinggal sendiri tapi ya itu aku gak bisa diem dan gak bisa ngelamun bentar.... daripada mikir yang macem2 aku focus pada masak.
Seandainya ada anak yang ku urus aku pasti gak gini banget.... seandainya ada orang yang sayang sama aku dan anakku dan mau dengan iklas bertanggung jawab untuk ke duanya hidupku gak begini. Kalo aku masak setidaknya ada yang nyicipin masakanku.... selama ini aku memasakpun ambisiku hanya ingin hasil masakanku difoto dengan baik.
Kadang konyol.... membuat masakan atau makanan segitu banyak hanya akulah yang makan. Selama ini aku hidup ya untuk nyenengin diri sendiri.
Aku sudah menyicil.... untuk persiapan pernikahanku sendiri tapi pernikahan itu gak pernah terjadi, sehingga persiapan itu hilang dengan sendirinya. Kesetiaan selama bertahun2.... gak ada gunanya. Seandainya aku bisa seperti orang lain yang begitu mudahnya mendapatkan jodoh. Yang gak harus menanti bertahun2 lalu dinikahi.
Apa salahku jika aku harus menahan sakit seperti ini.
Aku emang perempuan yang paling jutek sehingga laki2 takut padaku. Aku lemah sehingga aku mudah diperdaya.
Mungkin jalan terbaik adalah diam... dan menerima kenyataan hidupku.
Jalan terbaik aku hidup sendiri selama hidupku. Gak ada acara memohon mohon belas kasihan.... mudah2an hidup aku bisa setegar batu karang.