Bubur Merah dan Putih

Bubur merah dan putih yang syarat akan makna. Di jawa bubur merah putih itu sebagai syukuran untuk kelahiran bayi. Bubur merah menandakan simbol sel telur dan bubur putih menandakan simbol sperma. Walau begitu saya buat bubur merah dan putih bukan karena merayakan kelahiran bayi ya.... cuma untuk sarapan aja, dah lama gak menikmati bubur seperti ini. Gak ada tetangga yg ngirim bubur ginian. 😆😂

Biasanya, bubur ini dibagikan kepada para tetangga saat menggelar syukuran kelahiran. Secarik kertas berisi nama sang bayipun tak lupa dilampirkan.

Bubur merah (bubur beureum) dan bubur putih (bubur bodas) pun menjadi bagian dari tradisi perayaan Hari Asyura atau Suro setiap 10 Muharam di Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Bedanya, bubur merah dan putih ditata dengan komposisi seimbang dan bersisian.

Bubur merah dan putih rasanya manis untuk bubur merah sedangkan untuk bubur putih bercitarasa gurih. Bubur merah dan putih sama2 berbahan dasar beras. Disebut bubur merah karena menggunakan gula merah.

Saya memasak bubur merahnya tidak pakai santan. Baru untuk bubur putih pake santan. Kalo mau bubur merahnya dikasih santan juga gak apa2 selera aja. Saya gak mau terlalu gurih aja.

Bubur Merah
Bahan:
100 gr beras dicuci bersih
100 gr gula merah disisir
500 ml air
Sejumput garam
1 lembar daun pandan simpulkan

Cara buat:
Campur semua bahan didalam panci. Lalu masak hingga mengental. Sambil di aduk2. Jangan lupa cicipi. Matikan api.

Bubur Putih
Bahan:
100 gr beras dicuci bersih
500 ml santan
Sejumput garam
1 lembar daun pandan

Cara buat:
Campur semua bahan di dalam panci. Lalu masak hingga mengental sambil diaduk2. Cicipi. Matikan api.


Cara penyajian:

Ambil piring lalu ambil selembar daun pisang yang sudah di lap bersih. Ambil sesendok sayur bubur merah, lalu diatasnya beri bubur putih. Sajikan